Jumat, 20 Februari 2015

Prestasi terbesarku ketika Di SMA

By : Muhd Arief Al Husaini

Pada rentang waktu 2006 sampai 2009 adalah masa-masa dimana saya menghabiskan waktu selama tiga tahun didunia pendidikan setaraf sekolah menengah atas. Saya bersekolah di SMA Negeri 2 Bangkinang, salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sekolah saya ini pada dasarnya kalah gaungnya dengan SMA Negeri 1 Bangkinang, karena pada waktu itu SMA 1 menjadi tujuan utama para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di SMA. Namun, pada waktu itu saya meyakini bahwa saya akan mendapatkan ruang berprestasi yang baik di SMA Negeri 2 Bangkinang.
Selama di SMA Negeri 2 Bangkinang saya tergabung dalam beberapa organisasi bahkan beberapa organisasi saya menjadi Ketua Umum seperti Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanaan Sekolah (PKS), OSIS, English Club, IT Club, dan lain-lain. Selama menjalankan tanggung jawab organisasi saya berhasil membimbing organisasi dengan kerja sama rekan yang baik mendapatkan prestasi seperti juara-juara tingkat Kabupaten maupun provinsi seperti Jumbara untuk PMR, serta persentasi hasil karya didepan Gubernur Riau dan event pameran setingkat provinsi dan pameran negara-negara melayu se-Asia Tenggara. Serta prestasi individu seperti prestasi Juara satu seleksi siswa berprestasi Kabupaten Kampar dan mendapatkan hadiah beasiswa 3 juta rupiah dan jalan-jalan ke Jawa.
Menurut saya prestasi yang bagi ku menjadi kebanggaan dan menjadi prestasi terbesarku adalah ketika mengikuti perlombaan karya ilmiah. Sekolah mendorong siswa untuk melakukan penelitian karya ilmiah. Dengan melihat latar belakang penduduk Kabupaten Kampar besar menjadi petani dan banyaknya muncul permasalahan adanya hama yang menyerang tanaman padi petani sehingga menurunkan produktivitas petani akibatnya menurunnya pendapatan petani. Permasalah tersebut mendorong saya untuk berfikir untuk menemukan alat untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan hama wereng. Maka tercipta sebuah alat yang diberi nama “Alat pembasmi Hama Wereng”
Alat ini diproses melalui alat elektronik seperti pemecah arus dari aki kemudian diteruskan kemedia penyentrum dua arus. Hama terpancing kedalam alat penyentrum yang berupa kubus dengan buah busuk dan terasi, hama yang terpancing oleh bau akan mendatangi sumber bau setelah hama menyentuh media penyentrum akan mendapat sengat listrik sehingga akan mati. Sebagai karya tulis alat ini telah diujikan langsung ke ladang dan sawah pertanian masyarakat.
Alat ini diikutkan dalam beberapa event lomba resmi. Lomba yang diikuti pertama adalah lomba tingkat sekolah. Lomba ini diikuti oleh sekolah dan antara siswa. Lomba dipersentasikan didepan para juri yaitu guru fisika. Pada perlombaan ini saya mendapatkan juara satu dan berhak untuk meneruskan ke tingkat provinsi yang diadakan oleh Universitas Riau. Pada event sebesar ini saya mendapatkan harapan satu walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi.

Selain lomba alat ini di ikutkan pada event-event pameran tingkat provinsi, nasional, dan event besar sekelas internasional seperti Pameran Negara-Negara Melayu se-Asia Tenggara, pada waktu itu Indonesia menjadi tuan rumah. Sayangnya alat ini tidak sempat dipatenkan karena saya telah lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi di Yogyakarta serta saat ini nelanjutkan Master di ITS. Ini merupakan prestasi terbesar bagiku karena bukan dilihat dari aspek hadiah yang diterima melainkan pemikiran baru yang dihasilkan dan manfaat alat yang dapat diterapkan oleh masyarakat luas. Alat ini saya hibahkan ke SMA Negeri 2 Bangkinang untuk dapat dilanjutkan oleh junior dan dapat disempurnakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar