By : Muhd Arief Al Husaini
Pada rentang
waktu 2006 sampai 2009 adalah masa-masa dimana saya menghabiskan waktu selama
tiga tahun didunia pendidikan setaraf sekolah menengah atas. Saya bersekolah di
SMA Negeri 2 Bangkinang, salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Kampar
Provinsi Riau. Sekolah saya ini pada dasarnya kalah gaungnya dengan SMA Negeri
1 Bangkinang, karena pada waktu itu SMA 1 menjadi tujuan utama para siswa yang
ingin melanjutkan pendidikan di SMA. Namun, pada waktu itu saya meyakini bahwa
saya akan mendapatkan ruang berprestasi yang baik di SMA Negeri 2 Bangkinang.
Selama di
SMA Negeri 2 Bangkinang saya tergabung dalam beberapa organisasi bahkan
beberapa organisasi saya menjadi Ketua Umum seperti Palang Merah Remaja (PMR),
Patroli Keamanaan Sekolah (PKS), OSIS, English Club, IT Club, dan lain-lain.
Selama menjalankan tanggung jawab organisasi saya berhasil membimbing
organisasi dengan kerja sama rekan yang baik mendapatkan prestasi seperti
juara-juara tingkat Kabupaten maupun provinsi seperti Jumbara untuk PMR, serta
persentasi hasil karya didepan Gubernur Riau dan event pameran setingkat
provinsi dan pameran negara-negara melayu se-Asia Tenggara. Serta prestasi
individu seperti prestasi Juara satu seleksi siswa berprestasi Kabupaten Kampar
dan mendapatkan hadiah beasiswa 3 juta rupiah dan jalan-jalan ke Jawa.
Menurut saya
prestasi yang bagi ku menjadi kebanggaan dan menjadi prestasi terbesarku adalah
ketika mengikuti perlombaan karya ilmiah. Sekolah mendorong siswa untuk
melakukan penelitian karya ilmiah. Dengan melihat latar belakang penduduk
Kabupaten Kampar besar menjadi petani dan banyaknya muncul permasalahan adanya
hama yang menyerang tanaman padi petani sehingga menurunkan produktivitas
petani akibatnya menurunnya pendapatan petani. Permasalah tersebut mendorong
saya untuk berfikir untuk menemukan alat untuk membantu petani dalam mengatasi
permasalahan hama wereng. Maka tercipta sebuah alat yang diberi nama “Alat
pembasmi Hama Wereng”
Alat ini
diproses melalui alat elektronik seperti pemecah arus dari aki kemudian
diteruskan kemedia penyentrum dua arus. Hama terpancing kedalam alat penyentrum
yang berupa kubus dengan buah busuk dan terasi, hama yang terpancing oleh bau
akan mendatangi sumber bau setelah hama menyentuh media penyentrum akan
mendapat sengat listrik sehingga akan mati. Sebagai karya tulis alat ini telah
diujikan langsung ke ladang dan sawah pertanian masyarakat.
Alat ini
diikutkan dalam beberapa event lomba resmi. Lomba yang diikuti pertama adalah
lomba tingkat sekolah. Lomba ini diikuti oleh sekolah dan antara siswa. Lomba
dipersentasikan didepan para juri yaitu guru fisika. Pada perlombaan ini saya
mendapatkan juara satu dan berhak untuk meneruskan ke tingkat provinsi yang
diadakan oleh Universitas Riau. Pada event sebesar ini saya mendapatkan harapan
satu walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Selain lomba
alat ini di ikutkan pada event-event pameran tingkat provinsi, nasional, dan
event besar sekelas internasional seperti Pameran Negara-Negara Melayu se-Asia
Tenggara, pada waktu itu Indonesia menjadi tuan rumah. Sayangnya alat ini tidak
sempat dipatenkan karena saya telah lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi
di Yogyakarta serta saat ini nelanjutkan Master di ITS. Ini merupakan prestasi
terbesar bagiku karena bukan dilihat dari aspek hadiah yang diterima melainkan
pemikiran baru yang dihasilkan dan manfaat alat yang dapat diterapkan oleh
masyarakat luas. Alat ini saya hibahkan ke SMA Negeri 2 Bangkinang untuk dapat
dilanjutkan oleh junior dan dapat disempurnakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar