Rabu, 18 Februari 2015

Reading Skill – Sejarah Perancangan Kota Studi Kasus Jerman

By : Muhd. Arief Al Husaini

Source            : Facts About Germany
Edited             : Dr. Arno Kappler
Chapter           : Culture, Architecture and Design Page 521-528
Author             : Press And Information Office of The Federal Germany

Facts About Germany ; Architecture and Design

Arsitektur Jerman awal abad 20.  Jerman adalah negara yang terletak di benua eropa bagian barat. 30 tahun pertama arsitektur Jerman dipengaruhi oleh dominasi Weimar dan Dessau. Perkembangan kota semakin berkembang seiring keberhasilan Bauhaus sebagai pusat pendidikan dan pelatihan arsitektur dibawah arahan Walter Gropius dan van der Rohe. Sehingga banyak menghasilkan riset-riset penting berkenaan dengan perencanaan kota. Hampir seluruh dunia terpengaruh oleh gaya arsitektur Jerman yang mengusung arsitektur berorientasi pada fungsi dan teknologi.

QAMasa Kelam Arsitektur Jerman (1945). Jerman adalah aktor penting pada masa perang dunia ke II, keikutsertaannya tersebut menyebabkan Jerman mengalami masa-masa sulit usai kalah perang pada tahun 1945. Berimbas pada kota-kota penting yang menjadi pusat administrasi negara Jerman dihancurkan oleh negara musuh. Akibatnya pemerintah Federal Jerman tidak mampu menjalankan pemerintahan dan jutaan orang membutuhkan hunian murah. Untuk melanjutkan pemerintahan Jerman harus memenuhi kebuuhan kota dan hunian dengan cepat. Akibat pembangunan yang mendesak berakibat pergeseran orientasi rancangan arsitektur. Awalnya jerman yang beorientasi pada arsitektur fungsi dan teknologi berubah menjadi berorientasi pada faktor ekonomi dan waktu, ditandai dengan desain monoton dan kehilangan karakter.

Masa Pemulihan (1960an). Salah satu dampak perang adalah kekurangan para ahli arsitek karena para arsitek melakukan eksodus ke negara yang aman seperti Amerika. Untuk memicu percepatan pemulihan kota pemerintah federal Jerman harus memiliki tenaga ahli arsitek yang cukup banyak, sehingga membuat kebijakan membangun sekolah-sekolah arsitektur di Jerman. Jerman saat itu gencar melakukan pembangunan sekolah-sekolah teknik dan arsitektur, sehingga mencapai 50 universitas yang dibangun. Program ini berhasil menghasilkan lulusan yang cekatan dan siap bekerja. Sehingga pergerakan perencanaan kota

Jerman semakin baik dengan ditandainya melalui pembangunan perumahan luar biasa dan desain perkotaan seperti Lange Rostock pada tahun 1960.



Jerman Masa Kini. Keberhasilan program pendidikan arsitektur oleh federasi Jerman menstimulasi banyak munculnya arsitek yang memiliki kualitas yang luar biasa. Arsitek Jerman dengan karya yang luar biasa, mereka telah berhasil meraih berbagai penghargaan level dunia dalam bidang arsitektur. Sebut saja seperti Gotttfried Bohm yang memenangkan penghargaan The Pritzker Architecture Prize dan Gunter Behnish melalui rancangan bangunan dan lansekap fasilitas Olimpiade Munich dan perencanaan kota Bonn. Pada masa sekarang ini terjadi perkembangan arsitektur yang pesat terlihat pada bangunan yang tidak hanya berorientasi kepada fungsi saja tetapi sudah memasukkan faktor kebutuhan manusia, bangunan berteknologi tinggi, dan bentuk yang dinamis. Ditandai dengan penerapan elemen teknologi pada bangunan seperti Elevator, dan Escalator contohnya adalah Kantor Kawasan Maufaktur Automobile BMW.


Critical Review. Indonesia memiliki latar belakang perang, namun pada dasarnya perang yang dihadapi Indonesia berbeda dengan Jerman, jika Jerman mereka perang secara Fisik berimbas pada struktur, fasilitas, dan kota yang dihancurkan, namun sebaliknya  Indonesia mengahadapi perang dalam artian perang mental. Kolonial Belanda sebagai emperior tuggal di Indoensia tetap membiarkan kota di Indonesia berkembang, namun melarang Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang baik sehingga Indonesia dalam kebodohan. Sehingga, Indonesia tidak dapat menerapkan konsep Jerman begitu saja dalam membangun kota dalam kurun waktu singkat sebab latar belakang Indonesia tersebut. Dalam membangun kota di Indonesia tetap harus merujuk kepada nilai kesejarahan, prilaku dan budaya masyarakat, hal ini bertujan agar setiap kota di Indonesia tetap memiliki “identitas dan image” yang kuat. Namun dua poin penting dapat dipetik dari Jerman adalah pertama kebijakan membangun pendidikan agar menghasilkan arsitek berkualitas yang siap berkarya. Kedua menerapkan “Right Policy in the Right Moment” kebijakan yang tepat pada waktu yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar